Kerajaan Saudi Arabia (KSA) memutuskan untuk menutup akses atau lockdown di sejumlah kota, yakni Makkah, Madinah dan Riyadh.
Makkah sebagai tujuan haji dan umroh pun sepi.
Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menekan angka penyebaran virus corona.
Ada seorang warga negara Indonesia yang terjebak corona di Kota Suci itu.
Simak wawancara khusus dengan Mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah, Abdurrahman Anas Husein.
1. *Bisa ceritakan kondisi di lingkunganmu sekarang seperti apa? (Videoin). Apa bedanya dengan sebelum corona?*
Alhamdulillah keadaan saat ini sangat tenang. Tidak ada keramaian.
Jadi saat ini masyarakat di Saudi berada di rumahnya masing- masing.
Setelah tiba kebijakan dari pihak kerajaan dua minggu lalu.
Jadi informasinya adalah dikarenakan wabah Corona yang sudah menyebar, maka diwajibkan kepada semua penduduk Saudi dan juga mukimin semuanya untuk berada di dalam (rumah).
Alhamdulillah semuanya nurut mengikuti kebijakan dari Kerajaan Saudi.
Alhamdulillah semuanya tidak ada yang ngeyel.
Karena minggu setelah pengumuman disuruh di rumah ada pengumuman baru yaitu ditetapkan bagi siapa yang melanggar peraturan yaitu keluar dari rumahnya masing-masing itu akan dikenakan denda.
Kemudian ditekankan lagi setelah minggu berikutnya itu dikasih waktu, jam boleh keluarnya.
Jadi pas di awal-awal ternyata masih boleh keluar ketika waktu kerja saja. Itu bagi yang kerja.
Adapun mahasiswa, penuntut ilmu dan sebagainya atau dosen, itu semua sudah tidak lagi beraktivitas.
Bekerjanya lewat online saja. Belajar semua online. Belajar jarak jauh seperti itu.
Pokoknya saat ini Alhamdulillah semuanya nurut dan mengikuti aba-aba dari pihak kerajaan.
2. *Beri gambaran sedikit tentang kebijakan kampus kamu (UIM) dan Pemerintah Arab Saudi (setelah berapa korban meninggal)?*
Yang ana dapat korban saat ini
yang terakhir ya sampai saat ini
itu korban, bukan korban yang terkena virus corona covid-19
Itu sekitar 1000, sekitar 100an
dan yang meninggal itu hanya 3
dan 30 atau 50 ya ana lupa itu yang sehat sembuh
Jadi yang 3 meninggal itu dari daerah kotif
kotif itu yang sebelah timurnya saudi yang dekat dengan iran kalau nggak salah
Iran atau sebrangnya di Iran, ada Bahrai ada semua disitu, seperti itu
Adapun kebijakan kampus saat ini ya
semua harus di tekankan di dalam kamar saja
Jadi bukan diluar gedung ya, di dalam kamar
karena ada tiba-tiba, terkadang ada absen
Ada ya absen dadakan dari pihak musyrif gedung
jadi tiba-tiba datang, kadang suka di absen gitu
kalau seandainya nggak ada bisa kena bisa dianggap pelanggaran
dan pelanggarannya ya mungkin bisa jadi uang beasiswa dikurangin
atau bisa paling parahnya kalau nggak taat itu bisa dikembalikan ke Indonesia
Nah, saat ini ada peraturan yang terbaru nih hari ini baru aja keluar
yaitu peraturan, nggak boleh keluar sama sekali luar kampus
Biasanya kan kalau kemarin kan kalau sebelum-sebelumnya kan
Kita boleh keluar kampus untuk darurat itu ya
darurat itu untuk beli makanan, persiapan masak
Jadi kita ke toko beli peralatan buat dimasak di dapur
Nah saat ini nggak bisa
Nah diganti dengan ada surat jadi kita harus ngisi formulir dipersulit sekarang
Kita harus ngisi formulir
setalah ngisi formulir nanti baru diberikan izin
padahal kalau dilihat toko itu jaraknya ya sekitar dekat lah sama kampus
Cuma keluar gerbang, sebelahnya gitu, seperti itu
karena kan di Saudi juga udah ketat peraturannya
yang sebelumnya itu kan hanya boleh keluar itu waktunya dari jam 8 sampai jam 7 malam
Jadi setelah jam 7 malam itu udah nggak boleh keluar tuh sampai jam 8 pagi
Nah sekarang udah berubah lagi lebih ketat lagi
dari yang boleh keluarnya itu dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore, kayak gitu
Nah itu maksudnya keluar ini ya buat ini ya maksudnya kayak pekerja pekerja
kalau dosen-dosen kalau penuntut ilmu semua nggak boleh keluar pokoknya, ditutup
Jangankan itu, kita aja masjid aja di kampus aja ditutup
Semuanya sholatnya di kamar nggak ada yang di masjid
dan adzan hanya dikumandangkan di masjid dan tidak ada sholat berjamaah disana
Gitu aja, wallahua'lam.
3. *Apakah ada pengecekan gratis dari pemerintah, seperti apa bentuk perlindungannya ke warga?*
Adapun pengecekan gratis tidak ada
hanya saja di lockdown total tidak bisa kemana-mana
Tidak bisa ke luar kota jangankan keluar kota ya keluar gedung aja gabisa
berikutnya adalah seperti apa bentuk perlindungan ke warga
ya seperti tadi ya
maa sya Allah nya saudi ini negara saking kayanya gitu kan
semuanya itu di gratiskan kalau kita ke mall, maksudnya ke mall ini ke ini ya kemana mau belanja gitu ya
Ke Hypermart atau yang buat belanja itu
Itu banyak sekali diskon-diskon
Nah disitu mungkin ana melihat salah satu luar biasanya Saudi
Itu bukan malah menaikan jadi malah mendiskonkan
dan diskonnya nggak tanggung-tanggung 50%
Selain itu aja, kemarin kan sekitar minggu lalu
ana dan abang ana itu nemenin ke hypermart buat belanja di rumahnya abang ane
itu kesana aja ketat gitu kan
maksudnya harus pakai sarung tangan, di apa semprotan itu handsanitizer
kalau hand sanitizer itu kan buat tangan
ada lagi yang disemprot semprot tuh disenfaksi gitu, kayak vaksin vaksin gitu (?)
kayak gitu masya Allah ya
mungkin itu sih
maksudnya kita disini tuh menjadikan
bosen aja maksudnya kalau nggak punya kuota paling kasian dia, internet
ya Alhamdulillah gitulah Saudi tuh masya Allah semunya di diskonlah, baik sekali
Bahkan saja, bahkan ada nih yang seharusnya dia udah lulus nih
dia disuruh pulang ke Indonesia
dan kalau orang udah lulus dia kan Lc, udah lulus dari kampus
Dia kan berarti udah terputus beasiswa udah nggak dapat beasiswa jadi dia udah dikasih tiket untuk berangkat
saking kaya nya saudi itu beasiswa di tambah sama dia
jadi sampai, gatau kapan nih kemarin aja masih dapat uang saku padahal harusnya dia udah nggak dapat uang saku
dan emang tiketnya ditarik lagi karena istilahnya menjaga mahasiswanya pulang dan sebagainya
dan kabarnya juga Indonesia ini udah di banned
dari pihak Saudi karena penyebaran coornanya yang banyak
Nah, makanya doain, doain yang terbaik insya Allah.
4. *Apakah King Saud Arabia memberikan insentif bagi yang Work From Home?*
Makkah sebagai tujuan haji dan umroh pun sepi.
Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menekan angka penyebaran virus corona.
Ada seorang warga negara Indonesia yang terjebak corona di Kota Suci itu.
Simak wawancara khusus dengan Mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah, Abdurrahman Anas Husein.
1. *Bisa ceritakan kondisi di lingkunganmu sekarang seperti apa? (Videoin). Apa bedanya dengan sebelum corona?*
Alhamdulillah keadaan saat ini sangat tenang. Tidak ada keramaian.
Jadi saat ini masyarakat di Saudi berada di rumahnya masing- masing.
Setelah tiba kebijakan dari pihak kerajaan dua minggu lalu.
Jadi informasinya adalah dikarenakan wabah Corona yang sudah menyebar, maka diwajibkan kepada semua penduduk Saudi dan juga mukimin semuanya untuk berada di dalam (rumah).
Alhamdulillah semuanya nurut mengikuti kebijakan dari Kerajaan Saudi.
Alhamdulillah semuanya tidak ada yang ngeyel.
Karena minggu setelah pengumuman disuruh di rumah ada pengumuman baru yaitu ditetapkan bagi siapa yang melanggar peraturan yaitu keluar dari rumahnya masing-masing itu akan dikenakan denda.
Kemudian ditekankan lagi setelah minggu berikutnya itu dikasih waktu, jam boleh keluarnya.
Jadi pas di awal-awal ternyata masih boleh keluar ketika waktu kerja saja. Itu bagi yang kerja.
Adapun mahasiswa, penuntut ilmu dan sebagainya atau dosen, itu semua sudah tidak lagi beraktivitas.
Bekerjanya lewat online saja. Belajar semua online. Belajar jarak jauh seperti itu.
Pokoknya saat ini Alhamdulillah semuanya nurut dan mengikuti aba-aba dari pihak kerajaan.
2. *Beri gambaran sedikit tentang kebijakan kampus kamu (UIM) dan Pemerintah Arab Saudi (setelah berapa korban meninggal)?*
Yang ana dapat korban saat ini
yang terakhir ya sampai saat ini
itu korban, bukan korban yang terkena virus corona covid-19
Itu sekitar 1000, sekitar 100an
dan yang meninggal itu hanya 3
dan 30 atau 50 ya ana lupa itu yang sehat sembuh
Jadi yang 3 meninggal itu dari daerah kotif
kotif itu yang sebelah timurnya saudi yang dekat dengan iran kalau nggak salah
Iran atau sebrangnya di Iran, ada Bahrai ada semua disitu, seperti itu
Adapun kebijakan kampus saat ini ya
semua harus di tekankan di dalam kamar saja
Jadi bukan diluar gedung ya, di dalam kamar
karena ada tiba-tiba, terkadang ada absen
Ada ya absen dadakan dari pihak musyrif gedung
jadi tiba-tiba datang, kadang suka di absen gitu
kalau seandainya nggak ada bisa kena bisa dianggap pelanggaran
dan pelanggarannya ya mungkin bisa jadi uang beasiswa dikurangin
atau bisa paling parahnya kalau nggak taat itu bisa dikembalikan ke Indonesia
Nah, saat ini ada peraturan yang terbaru nih hari ini baru aja keluar
yaitu peraturan, nggak boleh keluar sama sekali luar kampus
Biasanya kan kalau kemarin kan kalau sebelum-sebelumnya kan
Kita boleh keluar kampus untuk darurat itu ya
darurat itu untuk beli makanan, persiapan masak
Jadi kita ke toko beli peralatan buat dimasak di dapur
Nah saat ini nggak bisa
Nah diganti dengan ada surat jadi kita harus ngisi formulir dipersulit sekarang
Kita harus ngisi formulir
setalah ngisi formulir nanti baru diberikan izin
padahal kalau dilihat toko itu jaraknya ya sekitar dekat lah sama kampus
Cuma keluar gerbang, sebelahnya gitu, seperti itu
karena kan di Saudi juga udah ketat peraturannya
yang sebelumnya itu kan hanya boleh keluar itu waktunya dari jam 8 sampai jam 7 malam
Jadi setelah jam 7 malam itu udah nggak boleh keluar tuh sampai jam 8 pagi
Nah sekarang udah berubah lagi lebih ketat lagi
dari yang boleh keluarnya itu dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore, kayak gitu
Nah itu maksudnya keluar ini ya buat ini ya maksudnya kayak pekerja pekerja
kalau dosen-dosen kalau penuntut ilmu semua nggak boleh keluar pokoknya, ditutup
Jangankan itu, kita aja masjid aja di kampus aja ditutup
Semuanya sholatnya di kamar nggak ada yang di masjid
dan adzan hanya dikumandangkan di masjid dan tidak ada sholat berjamaah disana
Gitu aja, wallahua'lam.
3. *Apakah ada pengecekan gratis dari pemerintah, seperti apa bentuk perlindungannya ke warga?*
Adapun pengecekan gratis tidak ada
hanya saja di lockdown total tidak bisa kemana-mana
Tidak bisa ke luar kota jangankan keluar kota ya keluar gedung aja gabisa
berikutnya adalah seperti apa bentuk perlindungan ke warga
ya seperti tadi ya
maa sya Allah nya saudi ini negara saking kayanya gitu kan
semuanya itu di gratiskan kalau kita ke mall, maksudnya ke mall ini ke ini ya kemana mau belanja gitu ya
Ke Hypermart atau yang buat belanja itu
Itu banyak sekali diskon-diskon
Nah disitu mungkin ana melihat salah satu luar biasanya Saudi
Itu bukan malah menaikan jadi malah mendiskonkan
dan diskonnya nggak tanggung-tanggung 50%
Selain itu aja, kemarin kan sekitar minggu lalu
ana dan abang ana itu nemenin ke hypermart buat belanja di rumahnya abang ane
itu kesana aja ketat gitu kan
maksudnya harus pakai sarung tangan, di apa semprotan itu handsanitizer
kalau hand sanitizer itu kan buat tangan
ada lagi yang disemprot semprot tuh disenfaksi gitu, kayak vaksin vaksin gitu (?)
kayak gitu masya Allah ya
mungkin itu sih
maksudnya kita disini tuh menjadikan
bosen aja maksudnya kalau nggak punya kuota paling kasian dia, internet
ya Alhamdulillah gitulah Saudi tuh masya Allah semunya di diskonlah, baik sekali
Bahkan saja, bahkan ada nih yang seharusnya dia udah lulus nih
dia disuruh pulang ke Indonesia
dan kalau orang udah lulus dia kan Lc, udah lulus dari kampus
Dia kan berarti udah terputus beasiswa udah nggak dapat beasiswa jadi dia udah dikasih tiket untuk berangkat
saking kaya nya saudi itu beasiswa di tambah sama dia
jadi sampai, gatau kapan nih kemarin aja masih dapat uang saku padahal harusnya dia udah nggak dapat uang saku
dan emang tiketnya ditarik lagi karena istilahnya menjaga mahasiswanya pulang dan sebagainya
dan kabarnya juga Indonesia ini udah di banned
dari pihak Saudi karena penyebaran coornanya yang banyak
Nah, makanya doain, doain yang terbaik insya Allah.
4. *Apakah King Saud Arabia memberikan insentif bagi yang Work From Home?*
Advertisement
EmoticonEmoticon