"Artinya begini, ajaran-ajaran itu masih ada. Itu sampai menyerupai ideologi. Itu yang perlu dipahami," kata Sa'ad.
Dia juga mengaku pihaknya menemukan bukti-bukti faktual di lapangan Dia (tokoh HTI) tidak bisa menghargai presiden. Dia tidak bisa kemudian memasang foto Kiai Ma'ruf Amin, bahkan tidak ada Bendera Merah Putih.
"Bahkan nama wakil presiden pun dia tidak tahu. Itu ketua yayasan sekaligus kepala sekolah. Bisa dibayangkan doktrinasi mereka bagaimana," ucap dia dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Petang di TV One, Sabtu (22/8/2020).
Sa'ad sepakat khilafah boleh saja menjadi bahan diskusi jika dikaitkan dengan sejarah termasuk sejarah Islam. "Tetapi, kita bahas hari ini ketika itu menyangkut ideologi dan ingin mengubah sistem ideologi Pancasila. Ya harus dibumihanguskan dong dari Bumi Pertiwi ini," ujar Sa'ad lagi.
Sa'ad juga mengatakan, yang tengah terjadi bukan berupa diskusi namun berbentuk doktrinasi yang sudah dilengkapi dengan bukti oleh pihaknya.
EmoticonEmoticon